ANALISIS
SWOT DALAM
RESTRUKTURISASI
SEKTOR PUBLIK
(studi
pada Struktur Perangkat Desa
Kalisampurno Kec. Tanggulangin Kab. Sidoarjo)
(tugas
ini untuk memenuhi nilai tugas individu pada mata kuliah Kinerja Organisasi
Sektor Publik)
Dosen
Pengampu :
Agus
Priyanto, M.PA
Nama
Penyusun :
M. Khafid Ainul Yaqin 201669080018
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS
YUDHARTA PASURUAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Desa
adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi pemerintah desa yaitu menyelenggarakan
pemerintahan, seperti: pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan (layanan kepada
masyarakat). Dalam hal ini pemerintah desa harus memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam rangka memenuhi hak sebagai warga Negara Republik Indonesia.
Desa
dipimpin seorang kepala desa dan dibantu oleh perangkat desa yang mempunyai
tugas masing-masing. Selain itu desa
merupakan struktur terbawah dalam struktur pemerintahan eksekutif Nasional.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan sebuah Negara juga bergantung besar
pada peran desa. Hal ini dibuktikan dengan digelontorkannya dana kepada desa
sebesar 1 milyar pertahun yang mengacu pada PP no 60 tahun 2014 tentang dana
desa yang bersumber pada APBN.
Melihat maraknya kasus KKN yang belakangan ini menimpa
para pejabat setingkat nasioanal sampai tingkat desa yang sangat tidak dapat
diterima akal sehat. Selain itu pula kurangnya peran aktif masyarakat dalam
mengawal beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Maka dari itu
perlu adanya sebuah upgrading pada SDM birokrasi pemerintahan dengan tujuan
agar terciptanya desa yang makmur, adil, dan sentosa.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Kepala Desa dalam Restrukturisasi pemerintah desa melalui
analisis SWOT ?
2.
Bagaimana model pengembangan SDM pada struktur tersebut ?
BAB II
KAJIAN TEORI
Untuk mempermudah menganalisis dan
membahas penelitian. Peneliti menggunakan beberapa teori dan pendapat para
ahli. Teori-teori tersebut adalah teori pelayanan publik, analisis SWOT dan
teori pengembangan kapasitas.pelayanan publik menurut Miftah Thoha adalah suatu
usaha yang dilakuan seseorang atau kelompok oang atau institusi tertentu untuk
memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyrakat dalam angka mencapai suatu
tujuan tertentu (Thoha, 1991:39). Sedangkan Menurut Ratminto dan Winarsih
(2012:5) pelayanan publik didefinisikan
sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publikmaupun
jasa publik yang pada prinsipnya menjad tanggung jawab dan diadakan oleh
instansi pemerintah di pusat, didaerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam ang pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan
Analisis SWOT adalah suatu alat
perencanaan strategi yang penting untuk
membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal
organisasi dengan ksempatan dan ancaman dari eksternal (Kurtz 2008:45). Menurut
Fred R David menjelaskan bahwa ada beberapa faktor pada kedua kondisi eksterna
dan interna sebagai berikut (David, 2011:61)
1. Kondisi Eksternal
Kondisi
eksternal dapat dibagi menjadi ima kategori : (1) Kekuatan ekonomi, (2) Sosial,
budaya , lingkungan demografi, dan alam, (3) Politik, pemerintahan, dan hukum
(teknologi) dan (5) kekuatan kompetitif.
2. Kondisi internal
Kinerja
organisasi akan ditentukan oleh sumberdaya internal yang dapat dikelompokan
menjadi tiga kategori yang mencakup : sumberdaya fisik, sumber daya manusia,
dan sumber daya organisasi. Kemudian fred R davis menambahkan lebih lanjut
mengenai kondisi internal meliputi:
1. Budaya organisasi
2. Manjemen
3. Pemasaran
4. Keuangan
5. Produksi
6. Pengembangan, dan/
7. Manajemen sistem informasi
Teori pembangunan kapasitas (Capacity Building) menurut
Marison (2001:42) adalaha Capacity Building sebagai suatu proses untuk
melakukan sesuatu, atau serangkaian gerakan, perubahan multilevel di dalam
individu, kelompok-kelompok, organisasi-organsiasi dan sistem – sistem dalam
rangka memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat
tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada. Kemudian
Grindle menyatakan bahwa Dalam pengembangan kapasitas memiliki dimensi, fokus
dan tipe kegiatan. Dimensi, fokus dan tipe kegiatan tersebut adalah:
1. dimensi pengembangan SDM, dengan fokus:
personil yang profesional dankemampuan teknis serta tipe kegiatan seperti:
training, praktek langsung, kondisi iklim kerja, dan rekruitmen,
2. dimensi penguatan organisasi, dengan
fokus: tata manajemen untuk meningkatkan keberhasilan peran dan fungsi, serta
tipe kegiatan seperti: sistem insentif, perlengkapan personil, kepemimpinan,
budaya organisasi,komunikasi, struktur manajerial, dan
3.
reformasi
kelembagaan, dengan fokus: kelembagaan dan sistem serta makro struktur, dengan
tipe kegiatan: aturan main ekonomi dan politik, perubahan kebijakan dan
regulasi, dan reformasi konstitusi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian
kali ini menggunakan penelitian secara deskriptif. Menurut Arikunto (2010: 3)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidikikeadaan, kondisi atau hal-hal lain (keadaan, kondisi, situasi,
peristiwa,kegiatan), yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Dalamkegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri
objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam
bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
Dalam menjalankan tugas
dan program pelayanan perangkat
desa terdapat berbagai kendala dan masalah.
Masalah-masalah tersebut dikelompokkan menjadi dua faktor yakni faktor internal
dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
a. Keterlambatan hadir pegawai desa
Keterlambatan ini
mengakibatkan kurangnya
pelayanan publik yang yang diinginkan masyarakat.
b. Usia yang
semakin tidak memungkinkan lagi untuk bekerja
Masalah-masalah internal ini terpusat pada usia perangkat desa yang
tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.
c.
Pendidikan kurang memadai
Factor pendidikan menjadi sesuatu yang fundamental dalam proses pengembangan
SDM guna pelayanan public yang maksimal.
2. Faktor eksternal
1. Prilaku negatif masyarakat
Berbagai permasalahan
yang menjadikan rumitnya proses pelayanan public masyarakat desa kalisampurno
adalah karena perilaku negative masyarakat sekitar yag acuh terhadap
administrative sehingga dapat menimbulkan kisruh di pemerintahan desa.
2. Sikap tanggap masyarakat
Sikap partisipatif
masyarakat sangatlah penting guna pembangunan desa menuju desa yang lebih baik.
Namun, hal ini berbalik arah.
Masyrakat semakin acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi di desa, sehingga
kurangnya pembangunan desa di segala bidang.
Tahap
selanjutnya adalah memasukkan semua faktor-faktor internal dan eksternal
kedalam sebuah matriks yang di sebut matriks SWOT unutk menemukan gabungan dari
keempat unsur : Kekuatan (Strength), Kelemahan, (Weakness), Peluang
(opportunitiy), dan Ancaman (Threat) yang dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Internal
|
Strength
(S)
|
Weakness
(W)
|
1. Sudah adanya Restrukturisasi
dalam perangkat desa.
2. Adanya sistem informasi desa berbasis Online (Desa Online Sidoarjo)
3. Sudah
diadakannya pelatihan/BIMTEK untuk perangkat desa.
|
1. SDM perangkat desa masih kurang memuaskan
2. Sosialisasi terkait program pelayanan
yang pasif.
3. Tingkat
pendidikan perangkat yang rendah.
|
|
Eksternal
|
Opportunity
(O)
|
Threat
(T)
|
1. Kemajuan teknologi.
2. Adanya kerjasama dengan pemerintah di
tingkat dusun
3. Antusiasme semangat remaja yang
tinggi.
|
1. Pemahaman masyarakat yang lemah
2. Prilaku buruk masyarakat
3. Sikap masyarakat yang apatis
|
Dari
tabel diatas jika dimasukkan de dalam teori dimensi dan level pengembangan
kapasitas maka akan diperoleh hasil sebagai beikut:
Dimensi/Level
|
Permasalahan
|
Rekomendasi
|
Individual
|
4. SDM perangkat desa masih kurang memuaskan
1. Prilaku buruk masyarakat
2. Sikap masyarakat yang apatis
|
1. Perlunya sistem mewirausahakan birokrasi guna
mendongkrak semangat para perangkat.
2. Diperlukan pendidikan karakter
masyarakat sejak dini
3. Diperlukan
adanya pendidikan nalar kritis bagi masyarakat sekitar.
|
Institusional
|
1. Kurang
memahaminya masyarakat terkait Desa Online Sidoarjo
|
1. Adanya
Sosialiasi terkait Desa Online Sidoarjo
|
System
|
1. Manajemen
pelayanan yang kurang memuaskan masyarakat sekitar
|
1. Upgrading
manajemen pelayanan publik, baik di bidang SDM maupun sistem.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar