Selasa, 29 Mei 2018

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
BIDAN-RESA (BIOPORI DAN SUMUR RESAPAN) SOLUSI MENGURANGI  BANJIR DI DESA SADENGAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN
UYP.jpeg
 








Disusun oleh :
1.
Muhammad Khafid Ainul Yaqin
: 201669080018-2016
2.
M. Robi Al Muhasibi
: 201669080009-2016
3.
Laily Rochmatin
: 201669080010-2016
4.
Zainur Rozikin
: 201569080015-2015
5.
Santi Rubaiyah
: 201569080001-2015
6.
Lailatul Mir’ah
: 201569080002-2015
7.
Achmad Denny Hermawan
: 201569080017-2015
8.
Imarotus Shohiyah Multazima
: 201769080036-2017
9.
Nur Lailul Fitrotin
: 201769080009-2017
10.
M. Nizar Ar Rizvi
: 201769080035-2017

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2018


HALAMAN PENGESAHAN
1.      Judul                                                         : Bidan-resa (biopori dan sumur resapan)                                                       Solusi engurangi Banjir di Dusun                                                                     Sadengan Rejoso Kabupaten Pasuruan.                                                                      
2.      Tema                                                         : Mitigasi Bencana
3.      Nama Organisasi                                      : Himpunan Mahasiswa Administrasi 
  Publik
4.      Ketua Pengusul                            
Nama Lengkap                                          : Achmad Denny Hermawan
NIM/NRP                                                 : 201569080017
Program Studi/Jurusan                              : Administrasi Publik
Perguruan Tinggi                                       : Universitas Yudharta Pasuruan
No. Telepon/HP                                        : 085645156921
E-Mail                                                       : Denny11335@gmail.com
5.      Jumlah Anggota Pengusul (Orang)           : 10 (Orang)
6.      Dosen Pendamping                                  
Nama Lengkap, Gelar                               : Aminullah, S.Sos., M.AP
NIP/NIDN                                                            : 0691103039
No. Telepon/HP                                        : 085815183299
7.      Lokasi Kegiatan/Mitra                             
Kelurahan/Kec                                          : Rejoso
Kabupaten/Kota                                        : Pasuruan
Provinsi                                                     : Jawa Timur
Jarak PT Waktu Tempuh Ke Lokasi
Desa (Km)                                                 : 36.9 KM
8.      Jangka Waktu Pelaksanaan (Bulan)          : 4 bulan
9.      Biaya Total (Rp)                                      
Ditjen Belmawa (Rp)                                : Rp. 46.425.060,00
Sumber Lain (Rp)                                     : Rp. 46.425.060,00

Menyetujui,

Pimpinan Organisasi Mahasiswa



Zainur Rozikin
201569080015

Pasuruan, 19 Maret 2018

Ketua Tim




Ach. Denny Hermawan
201569080017

Wakil Rektor III Univ. Yudharta Pasuruan




Dr. Khoirul Huda, SH., M.Hum
NIP. 0690601046


Judul :
Bidan-Resa (Biopori Dan Sumur Resapan) Solusi Mengurangi  Banjir Di Desa Sadengan Rejoso Kabupaten Pasuruan
LATAR BELAKANG
Sadengan merupakan salah satu dusun di kecamatan Rejoso. Salah satu dari banyak kecamatan di Pasuruan, khususnya bagian timur. Letaknya yang terbilang di hilir menjadi sasaran empuk kiriman air dari hulu, tapi mungkin sebenarnya letak secara geografis tersebut tidak terlalu mempengaruhi keadaan dan intensitas air yang ada di Kecamatan Rejoso khusunya dusun Sedengan, tapi faktanya hampir setiap tahun, bahkan menurut keterangan salah seorang warga banjir terjadi hampir lima kali dalam setahun. Suatu fakta yang tidak biasa mengingat letak Dusun ini yang tidak berada di tengah kota macam Keraton dan Bangil yang sama sama sering terjadi banjir.
Konstruk tanah yang datar dan teksturnya yang telah bercampur dengan beton aspal menjadi salah satu dari sekian banyak penyebab sulitnya teresap air yang berujung pada tak tertampung nya air sehingga terjadi banjir. Selain tekstur tanah yang bercampur beton, sungai yang kurang dalam serta sampah yang menumpuk di sungai semakin menambah penyebab banjir. Jika dilihat dari selokan maka akan ditemui selokan selokan yang bahkan tak bisa disebut benar benar selokan pasalnya terlalu dangkal dan bahkan tak sedikit yang telah tertutup semen bangunan depan umah warga. Selokan-selokan depan rumah warga tersebut dibuat untuk mengalirkan air menuju kanal kanal yang nantinya akan membawa air hujan ke sungai inti, tapi selain selokan yang tidak berfungsi kanal kanal telah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga masyarakat, termasuk limbah mandi dan limbah dapur sehingga kanal yang seharusnya lancer dan menjadi titik tumpu dalam mengalirkan air saat hujan menjadi mampet oleh limbah limbah tadi.
Melihat fakta fakta yang sangat kompleks tadi maka penulis hendak membuat sumur resapan di dusun kedawung serta memperbaiki gorong gorong dan kanal lalu membuat Biopori di dusun Sedengan. Sehingga apabila kedua proyek ini telah terlaksana maka akan benar benar bisa mengurangi kemungkinan banjir.
PERUMUSAN MASALAH
Berangkat dari masalah yang terpapar diatas maka rumusan masalah yang akan kita bahas dalam program ini :
1.       Memanfaatkan Biopori dan Sumur Resapan sebagai sarana penanggulangan banjir di Dusun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan
2.       Meminimalisir terjadinya banjir yang dapat menyebabkan terhambatnya aktivitas warga di disun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
3.       Mengantisipasi adanya penyakit yang terjadi yang disebabkan oleh banjir yang terjadi di Dusun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
TUJUAN
Cara mengatasi banjir dengan Biopori di wilayah dusun Sedengan, Rejoso Pasuruan.
INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
1.      Terbentuknya masyarakat Sedengan yang bebas dari banjir
  1. Tidak ada lagi genangan-genangan air di lingkungan rumah warga, terutama pada saat turun hujan.
3.      Menghilangkan hal yang menjadi penghambat aktivitas warga saat hujan turun (banjir).
4.      Memberikan acuan bagi warga sekitar sebagai solusi penanggulangan atau maminimalisir terjadinya banjir.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Solusi paling mudah untuk mengatasi banjir adalah pembuatan Sumur Resapan air dan Biopori. Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika pun sudah menyatakan bahwa sumur Resapan air dan biopori adalah teknologi sederhana yang bisa menjadi pilihan utama untuk mengatasi beragam masalah bencana yang rutin terjadi di Indonesia, terutama banjir.
Dengan pemasangan Biopori serta Sumur Resapan ini diharapkan warga Dusun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan ini tidak lagi merasakan banjir pada tahun-tahun selanjutnya. Dengan manual sebagai berikut.
Sumur Resapan
·         Kedalaman sumur minimal 1,50 m
·         Jarak penempatan sumur Resapan air hujan terhadap bangunan adalah :
1.      Terhadap air bersih 3 m.
2.      Sumur Resapan tangki septik 5 m.
3.      Pondasi bangunan 1 m.
4.      Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam.
Biopori
Biopori merupakan suatu lubang dengan diameter ± 3” berkedalaman antara 80 – 100 cm yang berguna untuk lubang Resapan air hujan, biopori juga bisa difungsikan sebagai lubang kompos dari bahan sampah daun kering, maupun sampah basah.
Alat dan Bahan
Dengan menggunakan alat yang sederhana Biopori bisa dibuat di sekitar rumah, idealnya jarak antar lubang adalah sekitar 3 meter namun hal tersebut tergantung kebutuhan dan juga lokasinya, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
·         Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang berbentuk garpu (seperti supit kepiting)
·         Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi
·         Semen
·         Pasir
·         Centong/cetok
·         Linggis
Cara membuat Biopori
·         Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk mempermudah alat pembuat lubang bekerja
·         Membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
·         Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
·         Tutupi lubang dengan tutup paralon, jika tidak ada tutup paralon maka bisa diganti dengan roster/angin-angin.
 















MANFAAT PROGRAM


1.      Masayarakat Dusun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan akan mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah banjir tiap tahun yang terjadi secara berkelanjutan di Dusun tersebut.
2.      Memberikan referensi dan solusi kepada daerah-daerah yang sering terjadi banjir di Kabupaten Pasuruan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa kedawung dan sadengan merupakan dua dusun yang saling memberi impact yang berkaitan dalam masalah luapan air (banjir) ini. Keduanya merupakan desa yang terbilang sering terkena dampak luapan air. Secara geografis letak kedua dusun ini berada di pasuruan bagian timur, yang cenderung memiliki postur tanah yang miring mengingat Pasuruan timur merupakan hilir dari aliran air se Pasuruan karena pantai dan laut berada di pasuruan bagian timur. Selain letak geografis yang terbilang berada di dataran rendah, tekstur tanahnya pun terbilang susah resapan. Beberapa faktor yang menyebabkan tekstur tanah susah meresap adalah pembangunan beton pada jalan jalan yang sebenarnya menjadi resapan, selain itu penumpukan tanah dengan sisa sisa aspal membuat tanah menjadi kurang meresap air, sehingga ketika hujan tidak memiliki resapan yang cukup.
Pada dasarnya di depan rumah warga sudah tersedia selokan dan irigasi untuk mengalirkan air yang nantinya datang ketika turun hujan. Keadaan selokan yang datar membuat air menggenang dan tidak berjalan dengan lancar, selain itu selokan-selokan tersebut hampir sebagian telah tertutup semen rumah warga, akibatnya tidak berfungsi mengalirkan air
Selanjutnya keadaan masyarakat. Berdasarkan waancara dengan beberapa warga diketahui bila tidak adanya tempat pembuangan membuat kontruks berpikir masyarakat menjadi apatis dan membuang sampah sembarangan. Selain faktor tidak terlokalisasinya tempat pembuangan akhir, dari internal masyarakat sendiri sangat minim tentang kesadaran kebersihan, hal itu terlihat dari banyaknya sampah yang dibuang dijalan, di kanal dan bahkan disungai. Selain sungai yang terbilang terlalu dangkal ditambah masyarkat yang membuang sampah pada aliran sungai menjadikan kompleksnya penyebab terjadinya banjir. Maka lebih jelasnya mengenai susunan dan peta geografis akan diperlihatkan pada gambar berikut :  
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
a.       Jarak antar rumah warga yang berdekatan
b.      Kurangnya kesadaran masyarakat atas kebersihan
c.       Selokan yang tidak berfungsi
METODE PELAKSANAAN
1.      Identifikasi masalah
Identifikasi masalah ini merupakan awal yang kami lakukan untuk mempertimbangkan seberapa besar permasalahan Dusun Sedengan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan untuk kita beri solusi terkait banjir yang melanda daerah tersebut. Identifikasi ini tentunya akan melibatkan beberapa lembaga bagian diantaranya adalah pemerintah desa Sedengan Kidul, masyarakat Dusun Sedengan, dan Mahasiswa.
2.      Analisa kebutuhan
Tahapan kedua dalam pelaksanaan program ini adalah dengan menganalisa kebutuhan yang akan menjadi kebutuhan selama program berlangsung. Tentu analisa kebutuhan ini berangkat dari analisa-analisa kecil yang dilakukan sebagai upaya pendukung daripada analisa kebutuhan secara besar. Analisa-analisa kecil yang harus dilakukan yaitu :
a)      Analisa keadaan wilayah.
b)      Analisa kondisi masyarakat Dusun Sedengan.
c)      Analisa lokasi yang akan diterapkan Biopori dan sumur Resapan.
3.      Penyusunan program
Langkah selanjutnya yaitu dengan penyusunan program Biopori dan Sumur Resapan. Dalam penyusunan ini dilakukan beberapa tahapan, diantaranya :
a)      Sosialisasi perencanaan program.
b)      Pembelanjaan kebutuhan program.
c)      Pelatihan dan pendampingan pembuatan Biopori dan Sumur Resapan di Dusun Sedengan.
d)     Evaluasi pelaksanaan program dan perencanaan keberlanjutan program.
e)      Penyusunan laporan akhir.
f)       Sosialisasi
4.      Sebelum kami melakukan implementasi program, kami hendak melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Mengingat program ini merupakan program bersama masyarakat, maka sosialisasi merupakan instrument penting dalam pelaksanaan program kami nantinya.
5.      Pelaksanaan Program
Setelah kami malakukan penyusuan program. Maka langkah kami selanjutnya yaitu pelaksanaan program. Dalam pelaksanaan program ini, tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah kami susun diatas. Hanya diperlukan analisa kebutuhan secara rinci di setiap langkahnya.
6.      Evaluasi program, Langkah terakhir yang harus kami lakukan yaitu melakukan evaluasi sebaik mungkin sebagai upaya untuk mengukur tingkat kegagalan dan kesuksesan pelaksanaan proram. sehingga nantinya hasil dari evaluasi ini dapat dijadikan sebagai rekoemndasi perbaikan dalam keberlanjutan program.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
No.
Program
Bulan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Identifikasi masalah
















2
Analisa Kebutuhan
















3
Penyusunan Program
















4
Sosialisasi kepada Masyarakat.
















5
Pelaksanaan Program
















6
Evaluasi Program

















RANCANGAN BIAYA
RANCANGAN BIAYA
JUMLAH
HARGA SATUAN (RP)
JUMLAH (RP)
A. Biaya Pelaksanaan Umum
1
Dana sosialisasi berupa konsumsi
50
15.000,00
750.000,00
2
Pembuatan Laporan Akhir
1
30.000,00
30.000 ,00
B.
Peralatan Penunjang




Sumur Resapan



1
Buis Beton
6 buah x 5 unit
350.000,00
10.500.000,00
2
Tukang Gali
5 orang x 8 hari
750.000,00
6.000.000,00
3
Finishing
40
100.000,00
4.000.000,00
4
Linggis
15
50.000,00
750.000,00
5
Sekop
15
35.000,00
525.000,00
6
Penutup Sumur
5 unit
200.000,00
1.000.000,00

Biopori



1
Pipa PVC Wavin *D, panjang 4 m, diameter 4
109
132.000,00
14.388.000,00
2
Semen Holcim 50 kg 
18 karung
61.000,00 
1.098.000,00
3
Roster Genteng Melati (20 x 20)
400 buah
6.500,00 
2.600.000,00
4
Bor Tanah Tipe L01 
5 buah 
175.000,00
875.000,00
5
Ijuk
30 Kg
4.200,00
126.000,00

TOTAL


42.642.000,00


kha_fidz

dana kelurahan dalam rasionalisme

PENDAHULUAN 1.       Latar Belakang Munculnya otonomi           daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemer...